Sosok Pejuang Modern Penegak Keadilan Indonesia

Ferry Irwandi

Ferry Irwandi sosok baru-baru ini yang sedang menjadi sorotan media sosial tentang aksi yang dia lakukan untuk memperjuangkan sebuah keadilan yang ada di indonesia untuk mencari,”Siapa dalang dibalik kerusuhan ini?”, ucap Ferry Irwandi dengan tegas.

Biodata Ferry Irwandi

Kehidupan awal

Ferry lahir di Kota JambiJambi, pada tahun 1991 dari pasangan perantau Minangkabau asal Muaro Labuh dan Payakumbuh. Ayahnya, Irwandi, merupakan seorang dosen hukum tata negara di Universitas Jambi, sementara sang ibu bekerja sebagai seorang karyawan.

Meskipun sejak SMP telah menunjukkan ketertarikan pada dunia seni, seperti teater dan film, tetapi ia menyelesaikan pendidikannya di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara.[2] Ketika kuliah, ia aktif dalam klub teater dan grup film SCENE.[3] Ferry melanjutkan pendidikan magister di Universitas Central Queensland.[4]

Perjalanan hidup Ferry irwandi

Pada awalnya, Ferry bekerja sebagai pegawai negeri sipil di bagian hubungan masyarakat Kementerian Keuangan sebagai videografer. Namun setelah 10 tahun berkarier, ia kemudian mengundurkan diri pada November 2022 dan memulai karier penuh waktunya sebagai pembuat konten.[5] Ia mulai aktif di YouTube sejak 2010, dan mengisi kanal YouTubenya dengan berbagai topik edukasi, termasuk politik, keuangan, filsafat Stoikisme, dan isu sosial. Ia kerap mengkritik fenomena negatif seperti promosi judi online oleh influencer. Popularitasnya meningkat setelah menjadi tamu di siniar “Close the Door” milik Deddy Corbuzier pada April 2022.[6]

Pada tahun 2023, Ferry bersama beberapa selebriti internet seperti Jerome Polin dan Coki Pardede meluncurkan Malaka Project di Djakarta Theater. Proyek ini bertujuan meningkatkan kualitas dan akses pendidikan sebagai kontribusi untuk visi Indonesia Emas 2045. Ferry juga kerap berkolaborasi dengan tokoh-tokoh lain seperti Fathia IzzatiRizky Arief Dwi PrakosoCania Citta, Aurelia Vizal, Angellie Nabilla, dan Dea Anugrah.[6]

Dalam salah satu videonya, Ferry mengungkapkan ia memiliki hubungan dengan siniar “Close the Door” dalam bentuk kemitraan profesional berbasis kepemilikan yang menjunjung kebebasan berekspresi dan tidak dibatasi oleh aturan editorial satu arah. Ferry menjelaskan bahwa siniar tersebut dibangun berdasarkan dua kepemilikan, artinya ia adalah salah satu pemilik atau mitra strategis dalam proyek tersebut bersama pihak lain, yang diduga merujuk pada Deddy Corbuzier sebagai figur utama dari “Close the Door”.[7][8]

Ferry menegaskan bahwa ia tidak terikat kontrak editorial atau dibayar secara rutin—tidak menerima gaji bulanan, tidak dibayar per konten, dan tidak dimodali untuk produksi. Kerja sama yang terjalin bersifat setara. Sejak awal, Ferry sudah menyampaikan kemungkinan akan adanya perbedaan pandangan ekstrem di masa depan, termasuk kemungkinan ia mengkritik langsung mitranya tersebut. Dalam hal ini, Ferry menyatakan bahwa pihak lain menghargai dan menyepakati kondisi tersebut, dan hingga saat ini tidak ada komitmen yang dilanggar.[7]

Share your love

Newsletter Updates

Enter your email address below and subscribe to our newsletter

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *